Rabu, 17 Juli 2013

DISIPLIN ROHANI DIMULAI DENGAN ROH YANG MENYALA

Bahan:  Filipi 3:1-16

"dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."  (Filipi 3:14)


Selama mengikut Tuhan, sudahkan kita memiliki kedisiplinan rohani?  Ataukah kita hanya menjadi orang Kristen yang ala kadarnya atau sekedar menjalankan ibadah sebagai kegiatan rutin belaka?  Tanda seseorang memiliki kedisiplinan rohani adalah memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan. 
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).

Kedisiplinan selalu dimulai dengan roh yang selalu berkobar untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan.  Ia tidak kehilangan kasih mula-mula kepada Tuhan!  Banyak orang Kristen yang akhir-akhir ini telah kehilangan kasih mula-mula seperti yang terjadi pada jemaat di Efesus, sehingga Tuhan pun menegurnya dengan keras,  "...Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan."  (Wahyu 2:4-5a).  Memiliki roh yang berkobar bukan hanya saat-saat di mana segala sesuatunya lancar dan menyenangkan, namun di segala musim hidup kita.

Rasul Paulus adalah contoh pribadi yang rohnya terus menyala bagi Tuhan:  "...aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."  (Kisah 20:24);  ia berusaha untuk selalu menyelesaikan panggilannya sampai garis akhir, bahkan nyawanya pun rela dia berikan, karena Tuhan telah terlebih dahulu mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosanya.  Tekad Paulus hanya satu:  "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  (Filipi 1:21-22).  Maka dari itu  "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,"  (Filipi 3:13).  Rasul Paulus dengan sepenuh hati meninggalkan semua masa lalu dan kehidupan lamanya yang selama ini hanya menjadi penghalang baginya untuk maju di dalam Tuhan.

Semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dalam perlombaan rohani ini harus benar-benar kita tanggalkan, dan arahkan pandangan kita kepada Tuhan!

1 komentar:

  1. Trimaksih bos, renungan yg memotifasi utk lebih disiplin sbg murid Tuhan.

    BalasHapus