Oleh :Pdt Herry Setyono
Ayat Kotbah : 1 Korintus 6:6-11
6:6 Adakah saudara yang satu mencari
keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak
percaya?
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu
yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa
kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka
dirugikan?
Dalam berhubungan
dengan orang lain seringkali timbul perkara karena ketidak-adilan, merasa
dirugikan atau merasa telah diambil haknya. Biasanya hal ini terjadi dengan orang yang mempunyai hubungan
dekat. Perkara jarang terjadi diantara mereka yang tidak saling kenal.
6:8Tetapi kamu sendiri melakukan
ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat
terhadap saudara-saudaramu.
Sering di dalam
kehidupan sehari-hari, kita melakukan ketidakadilan yang mendatang-kan
kerugikan bagi saudara-saudara kita. Kita merasa benar, merasa lebih baik lalu
melakukan tidakan untuk membenarkan diri sendiri meskipun tindakan kita
merugikan saudara-saudara kita sendiri. Dan akibatnya menimbulkan perkara yang
berakibat rusaknya hubungan dengan saudara ataupun orang lain.
6:9. Atau tidak tahukah kamu, bahwa
orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah komunitas orang percaya, menyangkut hak-hak orang lain, yang disertai dengan adanya hubungan. Dan hubungan ini akan nampak sejauh mana Roh Kudus berperan untuk mengerjakan kebaikan demi kebaikan. Kerajaan Allah bukan masalah makan dan minum, melainkan damai sejahtera sukacita oleh Roh Kudus. Dan orang yang sesat tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Dahulu kehidupan kita melalukan hal-hal yang sesat. Tetapi sekarang saat kita member diri disucikan, kita telah dikuduskan dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus dan dalam Roh Allah kita.
DISUCIKAN (tidak bercampur/dimurnikan) Untuk menjalin hubungan saudara harus menyadari sebagai apa dan siapa diri saudara terhadap orang lain, yaitu bahwa Allah dipertaruhkan di dalamnya.
DIKUDUSKAN (dipisahkan untuk suatu maksud). Saudara adalah rasul untuk menyampaikan rancangan Tuhan terhadap orang lain. Saudara adalah mulut Tuhan yang dikuduskan untuk menyampaikan kehendak Allah.
DIBENARKAN: Identitas saudara jelas menjadi apa dan siapa saudara. Saudara adalah imam-imam bagi Allah yang berdoa untuk orang lain. Mengambil beban orang lain untuk dibawa kehadapan Tuhan.
Penyucian, pengudusan dan pembenaran itu proses. Mungkin
saudara mengalami jatuh bangun, tetapi ini adalah proses yang membawa saudara
mempunyai karakter yang seukuran dengan Kristus. Supaya rupa dan gambar Allah
itu akan nampak di dalam kehidupan saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar