Selasa, 17 September 2013

BOLEHKAH KITA MENGASIHI ALLAH DENGAN LOGIKA ?

Jawab Yesus kepadanya: " Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu". Matius 22:37.

Akal budi dalam bahasa Yunani nya adalah Dianoia, yg artinya Pikiran Imajinatif kita.

Apakah berarti kita tidak boleh mengasihi Tuhan dengan logika (fungsi otak kiri) kita. Ya itu benar, walaupun sebenarnya bisa, namun kita akan menemukan banyak kendala jika memikirkan Tuhan dengan menggunakan otak kiri kita yang bekerja secara logika. Fungsi otak kiri di ciptakan untuk 'kewaspadaan diri', berpikir logis, sebab akibat, analitis, matematis, sistimatis, janganlah kita gunakan dengan cara yang salah fungsi walaupun hal itu bisa.

"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing- masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki- Nya". 1 Korintus 12:18,  artinya setiap anggota tubuh punya fungsi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, otak kiri berfungsi untuk berpikir secara alamiah, yang memampukan kita untuk menjaga diri sendiri agar waspada dan memiliki kesadaran diri,  sedangkan fungsi otak kanan, diciptakan Tuhan untuk kita mampu memiliki respon akan Tuhan, sehingga dapat mengasihi Tuhan dan sesama, melalui pikiran imajinatif yang mampu membayangkan secara Dimensi 3 (Ruang)dan Dimensi 4 (roh). Adapun mengenai 4 dimensi adalah dimensi 1 adalah titik, dimensi 2 adalah garis, dimensi 3 adalah ruang, dimensi 4 adalah roh.

 
OTAK KIRI SULIT (TIDAK BISA) MENGASIHI TUHAN
 
Sesuai fungsi nya yg logis, maka otak kiri akan menuntut bukti, fakta, data, pengalaman, kenyataan, realitas. Itu sebabnya jika kita sering bertanya: dimana Tuhan ? Mana janjiNya ? Bahkan minta bukti dari Tuhan, menuntut Tuhan bekerja dengan cara kita. Itulah tanda bahwa kita telah salah menggunakan fungsi otak kiri kita untuk bergaul dengan Tuhan.

Pikiran logis akan selalu membawa kita kepada kenyataan alamiah yang wajar atau yang normal, tidak akan mampu berpikir abstrak, apalagi mukjizat. Otak kiri tidak akan pernah mampu memikirkan sesuatu yang mustahil. Semuanya harus nyata, terbukti, ada alasan dan ada analisa logikanya, harus yang masuk akal, harus yang 'possible'.

 
PIKIRAN LOGIS KITA TIDAK MAMPU BERIMAN

Benar, logika kita terbatas, sedangkan iman adalah sesuatu yang tidak terlihat. Otak kiri tidak akan mempercayai yang tidak kelihatan. Pikiran analitis kita cenderung mengkalkulasi atau memperhitungkan segala kemungkinan secara terukur. Otak kiri tidak akan mampu mengerti mengapa kita dapat menerima keselamatan tanpa harus ada yang dibayarkan (cuma-cuma/gratis). Logika kita tidak akan pernah bisa memahami kasih karunia Allah, apalagi kasih Allah yang begitu besar dan tidak akan bisa diukur dengan kemampuan otak kiri kita yang terbatas. Mukizat adalah kemustahilan, hal yang supranatural, sedangkan otak kiri kita adalah otak yang natural dan wajar.

Jika demikian, apakah kita tidak perlu menggunakan otak kiri kita?

Tentu saja tidak demikian. Mari kita simak penjelasan berikut. Otak kiri kita bisa tetap digunakan utk membandingkan kuasa Tuhan dgn kekuatan manusia. Otak kiri bisa memberikan konfirmasi bahwa, ada hal-hal yang luar biasa, melebihi kapasitas manusia.

 
MANFAAT OTAK KIRI BAGI FIRMAN TUHAN.

Kosakata di tempatkan Tuhan pada fungsi otak kiri kita. Otak kiri kita mampu menampung bahasa dengan tidak terbatas. Karena itu, Firman Tuhan bisa kita hafal dan kita isikan pada 'rak-rak' kosakata di memori otak kiri kita. Semakin banyak ayat Firman Tuhan yang kita hafal, semakin bagus dan kuat fungsi kerja PFC (Pre Frontal Cortex) kita. Dimana keputusan, arah kuasa Roh Kudus juga bisa menggunakan ayat-ayat Firman yang kita pernah hafal sebelumnya. Oleh karena itu, isilah otak kiri kita dengan Firman Tuhan, perbendaharaan kata-kata yang membangun dan menguatkan. Kata kata apresiasi, pernyataan yang benar, nilai-nilai kebenaran. Hapuslah kata kata yang buruk dan pikiran-pikiran yang negatif.


OTAK KANAN YANG MENGASIHI TUHAN.
 

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" Roma 12:2

Gunakan otak kanan untuk mengasihi Tuhan, karena otak kanan mampu mengimajinasikan apapun, termasuk hal-hal yang abstrak. Dunia roh adalah tempat dimana Tuhan berada. (Ibrani 8:10)
Iman, pengharapan dan kasih (I Kor 13:13). Ketiga hal tersebut bisa diaktivasi pada otak kanan kita. Fungsi memilih dan memutuskan akan di 'triger' dari pikiran imajinatif kita.


HATI KITA ADA PADA PIKIRAN KITA.

"Karena dari 'hati' timbul segala pikiran....". Matius 15:19

Antara hati dan pikiran ada hubungan yang kuat. Yesus menjelaskan secara rinci segala keingingan jahat yang sebenarnya datang dari pikiran imajinatif yg jahat pula. Yesus menghubungkan antara hati dan pikiran adalah satu dampak.

jika pikiran imajinatif kita memikirkan perkara-perkara diatas dari Tuhan (rohani). Maka kitapun akan menjadi manusia yang rohani. Dan demikian pulalah sebaliknya.

"Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi". Kolose 3:2.

Mari menggunakan pikiran kita dengan benar. Simpanlah Kebenaran Firman pada otak kiri kita, dan lakukanlah Firman dengan dorongan pilihan otak kanan kita. Demikianlah cara mengasihi Tuhan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar