Bacaan Alkitab Lukas 15:11-32
"Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta
kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih
anak lembu tambun itu itu untuk dia." Lukas 15:30
Dalam kitab Perjanjian Baru kita jumpai perasaan iri hati antara dua
bersaudara: anak sulung iri kepada adiknya yang baru pulang dari
pengembaraannya setelah menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya.
Setelah anak terhilang itu menyesal atas perbuatan dosanya, ia kembali
ke rumah bapanya. Tentu saja bapa bersukacita karena mendapatkan
anaknya yang terhilang kembali ke rumahnya sehingga bapa membuat suatu
pesta dan menyembelih anak lembu tambun. Hal ini menimbulkan kemarahan
dan iri hati dalam hati si anak sulung.
Sebagaimana Bapa Sorgawi bersukacita atas pertobatan seorang berdosa,
maka seharusnya kita juga bersukacita bila ada saudara kita yang
terjatuh kembali bertobat. Jangan kita memusuhi atau mengungkit kembali
dosa lamanya karena dia sudah bertobat, apalagi menghakimi, itu bukan
wewenang kita. Maksud anak sulung itu mungkin agar bapanya memberi
hajaran kepada adinya, dengan demikian adiknya dapat merasakan derita
akibat perbuatannya yang salah itu. Dalam hal ini Tuhan Yesus berkata, "Demikian
juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang
bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang
benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:7). Perkataan
Tuhan Yesus ini sungguh mengena sasaran, karena bukankah di masa kita
banyak orang yang merasa dirinya benar sehingga tidak perlu bertobat dan
tak lagi memerlukan Tuhan Yesus? Bila melihat ada saudara seiman yang
terjatuh ke dalam dosa, lalu bertobat dan kembali duduk di gereja,
seringkali kita malah bergosip dan menjadi panas hati, lalu
berkata."Mengapa Tuhan tidak memberikan hukuman atau hajaran ke dia ya?"
Itu adalah sikap yang tidak benar! Dari pada kita menghakimi mereka,
lebih baik kita bersikap seperti Yesus. Dengan kasihNya Ia menerima
orang berdosa yang telah bertobat kembali. Tuhan Yesus berkata, "...barangsiapa yang datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang." (Yohanes 6:37).
Jika Tuhan Yesus saja tanganNya terbuka, menerima serta
mengasihi orang berdosa yang telah bertobat, mengapa kita justru menolak
dan memandang sinis keberadaan mereka? Bukankah kita dulu juga orang
yang penuh dosa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar