Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 33:1-20
"Dalam keadaan yang
terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN,
Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya,
dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan
permohonannya." (2 Tawarikh 33:12-13a)
Meski telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan karirnya, namun dalam
kehidupan pribadinya Hizkia bisa dikatakan gagal sebagai ayah karena
tidak meninggalkan warisan rohani kepada anaknya. Ada tertulis: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6), maka "...ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17).
Kealpaan Hizkia mendidik anaknya berakibat fatal: Manasye menjadi
orang yang jahat. Kejahatannya sebanding dengan orang-orang Kanaan,
bahkan jauh lebih jahat dari mereka. Kejahatan Manasye makin
menyesatkan umat Israel dan membawanya semakin jauh pula dari Tuhan. "Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima
tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya
dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel." (2 Tawarikh
33:11). Ketika dalam kesulitan besar inilah Manasye baru menyadari
kesalahan dan pelanggarannya. Memang, penyesalan selalu datang
terlambat! Lalu manasye berusaha melunakkan hati Tuhan dengan
merendahkan diri dan berdoa. FirmanNya mengatakan, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15). Tuhan pun menyatakan kasih dan kemurahanNya. "... TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya." (2 Tawarikh 33:13).
Manasye adalah gambaran orang yang sangat jahat namun beroleh
kesempatan dari Tuhan untuk bertobat, di mana kesempatan itu pun tidak
disia-siakannya; ia menjauhkan allah-allah asing, menegakkan kembali
mezbah bagi Tuhan, mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan serta
menyerukan pertobatan kepada seluruh rakyatnya. Manasye sungguh-sungguh
mau berbalik kepada Tuhan.
Bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah kunci beroleh pengampunan dan pemulihan dari Tuhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar