Kamis, 01 Agustus 2013

MENJADI UTUSAN KRISTUS

"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku! … " (Yes. 6:1-13)

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." (2 Kor 5:17-20)

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara …." (Yes 61:1-8)

Pada zaman para nabi, suara Tuhan disampaikan oleh perantaraan para nabi namun pada zaman setelah Tuhan Yesus mati dan bangkit maka kita memperoleh akses langsung untuk mendengar suara Allah. Seorang yang lahir baru adalah seorang utusan Kristus karena yang dikumandangkan adalah kepercayaannya kepada satu-satunya Penebus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Seorang utusan menyampaikan kabar baik, oleh karena itu seorang utusan harus memperhatikan dengan baik apa yang didengar, dilihat dan dilakukan sehingga apa yang keluar dari hidup kita adalah hal-hal yang positif dan memberkati orang lain. Ketika kita melakukan Firman Tuhan maka Firman itu akan mengerjakannya bagi kita. 

Kita dilahirkan untuk menjadi pemenang, Kristus Yesus sudah menang dikayu salib dan kita menjadi ahli waris kemenangan yang telah diselesaikanNya bagi kita dikayu salib. Anak Tuhan harus menyatakan dirinya sebagai seorang yang luar biasa, karena kita akan menjadi seperti yang kita perkatakan. Hidup seorang Kristen harus menjadi utusan dalam perkataan sehingga banyak orang akan percaya bahwa anak-anak Tuhan diberikan kuasa untuk terbang tinggi bagai Rajawali yang mengatasi segala badai. Orang Kristen didesain Tuhan menjadi orang-orang yang kuat seperti Rajawali yang menantang badai, semakin besar badai seekor burung Rajawali akan terbang mengatasi badai dan menerobos kedalam badai dan tenang dalam badai. 

"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan ... " (Efs 2:1-7)

Bagaimana agar kita menerima kasih karunia yang berlimpah? Setiap kita harus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Kasih karunia Alah seperti membunuh AnakNya sendiri dan membangkitkan pada hari yang ketiga agar setiap manusia memperoleh penebusan yang sejati, mati dari segala dosa dan pelangaran yang kita lakukan. Sebelum kita pergi menjadi utusan Allah maka kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan, berdamai dengan Allah dan diri sendiri. Kita tidak akan pernah diutus sampai kita tahu siapa kita dijadikan Tuhan. Kita tidak akan pernah dipakai Tuhan sampai kita merasa jijik terhadap dosa. Perubahan yang terjadi dalam hidup kita, akan disaksikan banyak orang dan kita dapat bersaksi bahwa ada Tuhan dalam diri kita yang mengubahkan. Perjumpaan dengan Tuhan mampu mengubah manusia berbalik seratus delapan puluh derajat, sebab yang lalu sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Melalui Yesus identitas kita sebagai anak Allah dikembalikan dan Tuhan mau menjaga harta terbesar yang menjadi aset kita dalam Tuhan yaitu hati kita. 

Tuhan memanggil dan memilih kita untuk menjadi utusan-utusan Kristus. Allah mengorbankan AnakNya yang Tunggal supaya manusia memperoleh keselamatan yang kekal dan dikembalikan pada pola awal Allah menciptakan manusia. Untuk menjadi utusan Kristus kita harus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan agar kasih karunia Tuhan melimpah dan mengubahkan hidup kita sepenuhnya. Jaga hati dan perkataan kita agar hati kita selalu melekat kepada Tuhan dan perkataan kita sesuai dengan Firman Tuhan dan hidup kita mencerminkan hidup yang diperbaharui oleh Kristus Yesus. Amin… 

TUHAN YESUS MEMBERKATI   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar